Profesional Pengelola Rekod di Indonesia Perlu Terus Meningkatkan Kapasitas Soft Skill
Penulis: M. Rezcky
Editor: Eine Ayu Saraswati, Ratna Fitria Utami


Kunci keberhasilan bagi implementasi information governance adalah keterampilan berkomunikasi dengan stakeholder serta kemampuan untuk meningkatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak dalam organisasi. Pengelolaan rekod, arsip dan data telah mengalami perubahan signifikan selama bertahun-tahun. Untuk itu, penting bagi profesional dalam bidang ini untuk mengikuti perkembangan agar tetap relevan. Seorang pengelola rekod juga perlu membangun pemahaman tentang fungsi bisnis, manajemen risiko, dan teknik komunikasi serta pemasaran. Demikian tanggapan Abdul Cholil ketika membagikan pengalamannya sebagai praktisi di bidang Records Management dalam diskusi daring Coffee Talks ke-8 pada hari Jumat, 19 Juli 2024, melalui paparan berjudul “Preparing Yourself for Information Governance Implementation within Your Organisation”.

Kapasitas komunikasi dapat membantu seorang record manager dalam menyampaikan gagasan kepada stakeholder. Misalnya, ketika mengajukan proposal kepada stakeholder, Cholil menyarankan penggunaan elevator pitch. Teknik ini memungkinkan penyampaian pesan secara singkat dan jelas, sehingga stakeholder dapat lebih mudah memahami dan memberikan respon positif. Beliau juga menekankan pentingnya memahami perkembangan teknologi serta keterampilan kepemimpinan untuk mendorong terwujudnya implementasi information governance dalam organisasi.

Selain mengasah keahlian dalam bidang record and information management, memiliki pemahaman yang baik mengenai regulasi privasi data juga sangat penting. Menurut Cholil, kepatuhan terhadap regulasi seperti General Data Protection Regulation (GDPR), Data Privacy Act, atau Undang-Undang Perlindungan Data di Indonesia menjadi aspek penting dalam pengelolaan informasi dan rekod terutama jika berada di industri yang sangat diatur (highly regulated industries) dari segi kualitas maupun compliance, seperti farmasi, banking, financial institution, oil and gas, dan mining

 

Saat menutup paparan, Cholil merekomendasikan bahwa seorang record manager perlu terus melakukan pengembangan pribadi melalui pendidikan formal, sertifikasi, dan pembelajaran berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Menurutnya, bergabung dalam komunitas regional dan internasional juga penting untuk memperluas jaringan dan mengikuti perkembangan terbaru. Hal ini sejalan dengan P3RI yang berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kapasitas record manager hingga pemajuan tata kelola informasi melalui berbagai program edukasi dan pelatihan.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *